Jumat, 07 Desember 2018

Desember yang tak lagi kurindukan


Sudah hampir 6 bulan berlalu sepeninggalan kamu menghadap Sang Ilahi, 6 bulan ini nantinya bertepatan dengan tanggal Ulang Tahun kamu 9 Desember 2018, dulu bulan Desember adalah bulan yang selalu kita nanti-nanti, karena kita sama-sama lahir di bulan Desember, menurut kita Bulan Desember bulan yang penuh keceriaan, masing-masing dari kita selalu excited banget nyiapin surprise-surprise receh, tapi bikin seneng setiap tahunnya dan itu kita lakuin setiap tahun, iya setiap tahun, tanpa terlewat.

Tapi sekarang aku kehilangan moment-moment seperti itu..rasanya tahun ini aku malah gak excited, malahan sedih karena gak dapet bunga dari kamu, gak dapet surprise dari kamu, gak dapet kado dari kamu, bahkan kalo boleh, langsung aja ke Januari 😁, oia Curid aku udah 30 tahun loh sekarang, Aku pengennya ak bisa jadi lebih bahagia, karena pura-pura bahagia itu bikin lelah.
Tapi ada orang baik yang nemenin aku pas 3 Desember 2018 lalu..jadi the first person who say happy birthday to me, ya mesti aku sambil mewek-mewek tapi aku Seneng banget  saat itu. Perlu gak sih aku ceritain? kayanya gak usah dulu...hehehe😝

Something that make me Happy...πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–

Sekarang ini Desember buat aku, hanya sebuah kenangan, jadi marilah kita mengingat-ingat kenangan yang pernah ada. Bukan karena belum bisa move on, tapi hanya sebagai catatan perjalanan hidup.
Dulu saat bersama kamu waktu rasanya cepet banget, gak berasa kan 9 tahun yang lalu kita saling kenal, berteman, pacaran & akhirnya menikah. Setelah menikah, gak lama aku hamil dan kita dikaruniai seorang anak perempuan yang memang kamu idam-idamkan, kamu selalu bilang, kamu pengen punya anak perempuan dan Allah dengar doa kita. 
Selama aku hamil, ak beruntung bgt punya suami siaga kaya di film-film, kamu selalu ada buat aku, selalu sabar dengan kegalauan ibu hamil, pasti kamu tau banget aku gimana kan, engga lagi hamil aja aku banyak mau, apalagi saat hamil..hehe tapi kamu selalu sabar sama ak dan  alhamdullilah anak kita lahir sehat dan tumbuh dengan ceria, tapi gak lama kemudian Kamu harus menghadap Allah SWT.


Kamu meninggalkan aku dan Aluna di dunia ini, bener-bener cepet banget. Kenapa sih kamu gak ngajak aku? minimal bilang dululah kalo mau pergi. πŸ˜‘



 
I miss do something weird with you




Banyak orang yang nanya, gimana sih ak bisa kenal kamu? jadi flashback ke tahun 2009 awal mulai mengenal di Friendster, tapi belum pernah ketemu langsung dan dipertemukan sama temen kita berdua Litya, Litya ini temen SMA Alm.Farid, dan juga temen kuliah aku, karena aku dan Alm itu satu kampus, tapi beda fakultas, so pertama kali jabat tangan buat kenalan di dekat ruang Administrasi Fakultas FISIP.

aku kangen moment receh bareng kamu, tapi bikin bahagia..ya kaya gini nonton PERSIJA..mana pernah aku nonton bola kalo dulu gak kenal sama kamu, kangen banget sama The Jak satu ini.. 😘


Saat itu kamu lagi sama genk kamu dan aku ditarik sama Litya buat dikenalin sama kamu , bener-bener canggung banget ya kenalan kaya gitu dan kamu langsung minta no HP aku dan langsung intens banget SMSan (jaman dulu belum hits WA). 
Semua masih jelas banget terekam dipikirian aku, bahkan I still remember the first movie yang kita tonton. Kita nonton setelah UAS di Senayan City dan filmnya Kungfu Panda, padahal ternyata setelah pacaran, aku baru tau kalo kamu itu gak suka film kartun.Habis nonton, terus ngajak makan KFC, iyaa KFC jaman kita kuliah dulu udah kece bangetlah, gak lama habis makan kamu nembak aku, aku kan jual mahal banget, gak maulah ak terima wkwkwk..at least 3x nembak baru aku terima yaa kan..😚


Nonton bioskop itu hobby kita..bahkan pernah gara-gara mau nonton film kesukaan sampe bolos kerja, supaya bisa nonton di weekday 😜 dan sekarang aku kelewatan terus nonton film di bioskop πŸ˜₯..


Time flies very fast, sampai akhirnya kita mutuskan buat menikah, dengan segala drama persiapan pernikahan dan satu hal dulu kenapa kok bisa milih kamu jadi suami? Karena ak merasa beruntung, beruntung karena kamu orangnya sabar banget, kadang gak ngerti juga kok bisa ya kamu sesabar itu, sangat pengertian dan bener-bener gigih & berjuang buat bisa dapetin hati aku, aku adalah prioritas dihari-hari kamu, bahkan kamu bisa mengorbankan apa aja asal bisa bersama aku, kalau soal rasa sayang memang kamu gak ada duanya, kamu selalu kasih 100% rasa sayangnya sama aku, walau kadang ada aja cara-caranya yg gak enak & gak mulus, tapi mana ada sih hidup yang mulus lurus semua, apapun yang kamu lakukan buat aku, ak tau banget semua itu hanya pengen bikin aku bahagia dan gak mau bikin aku khawatir. udah itu aja titik. 
Kalo liat ceritanya kayanya tanpa celah banget ya hidup kita Cur, padahal gak juga, kita pernah kok ribut besaarr banget, kita pernah kok punya masalah yang bikin kita hampir nyerah, kita pernah kok tidak menjadi pasangan yang harmonis, kita pernah kok tidak saling mengerti, ya namanya juga kita mah cuma manusia biasa, But the most important thing is you can handle me at my worst, so you certainly deserve me at my best.


Jalan-jalan ngalor ngidul itu hobby aku yang akhirnya menjadi hobby kamu juga..aku yang gak pernah seneng diem ditempat, hobby nya jalan-jalan, dan kamu jadi kebawa suka jalan-jalan πŸ˜†







Naek Angkot keliling Bogor..seneng banget..emank bener sih, bukan kemana tapi dengan siapa kita pergi itu yang menentukan kebahagian kita πŸ˜—

Banyak hal yang perlu aku lakuin sendiri, banyak hal yg perlu aku adaptasiin sendiri. Tersulit adalah karena ak gak punya temen curhat tanpa filter, aku bisa berkeluh kesah sama kamu, bahkan aku bisa nangis berderai-derai air mata kalo curhat sama kamu, tanpa malu dan gengsi.Bahkan sekedar dengerin  hal-hal receh drama kumbara kehidupan ak.
Tapi sekarang aku bersyukur sudah mulai punya tempat cerita yang perhatiian dan pengertian, tapi sayangnya gak bisa ketemu setiap hari Cur. πŸ˜†

Tapi..Aku harus move on sadar bahwa ada hidup yang harus dilanjutkan, move on bukan berarti melupakan, tapi lebih mengikhlaskan &  berdamai dengan takdir-Nya, karena ada perkara memang sudah tertulis yang akan terjadi dan tertulis di Luh Mahfuz, sabar & redha dengan aturan-Nya, Kita Milik Dia, Dulu, Kini dan Selamanya
Aku mau belajar dari kamu, kamu yang gak pernah ngeluh, sekeras apapun masalah kamu dan kamu yang selalu sabar seberat apapun ujian kamu, kamu yang selalu pasrah dan berserah sama Allah kalau ada hal-hal yang dirasa gak sesuai dengan maunya kamu. Semoga aku bisa..bisa jadi orang lebih baik lagi, bisa berdamai & memafkan diri sendiri dan bisa melanjutkan hidup ini dengan lebih bersyukur.

Selamat beristirahat dengan tenang  suamiku,  kamu adalah rinduku. Kamu yang selalu kusebut dalam doa ku. Aku tak tahu akan esok, aku hanya tahu sekarang, biarlah esok menjadi kejutan yang baik yang kita aminkan.

Happy Birthday To Us.. πŸ’ž
3-9 Desember 2018

Jumat, 20 Juli 2018

Selamat Jalan Suamiku, Perpisahan Ini Hanya Sementara

Ada yang tau rasanya kehilangan seseorang yang paling dekat secara jasmani dan rohani dengan diri kita? Ada yang tau rasanya kehilangan orang yang sangat mencintai kita apa adanya? Ada yang tau gimana rasanya kehilangan orang yang selalu setia dengan baik & buruknya kondisi kita?mungkin dari sebagian dari kita sudah ada yang tau dan sekarang aku juga jadi tau rasanya kehilangan yang sesungguhnya, benar-benar kehilangan.

9 juni 2018 merubah segalanya, tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku, hari itu aku mendapat kabar bahwa suamiku mengalami kecelakaan di jalan raya dalam perjalanan pulang kerumah dan keadaannya sudah kritis.
Ketika aku mendengar berita itu, rasanya sekujur badanku kaku dan tak berdaya, jantungku berdegup sangat kencang, air mataku bahkan sampai tidak menetes karena tingkat kepanikan yang sangat tinggi pada saat itu. Aku masih mengingat dengan jelas, ketika aku sampai ke dalam IGD RS, suamiku sudah dalam keadaan tidak sadar, semua suster dan dokter masih berusaha memompa denyut jantung suamiku, suamiku sudah tidak berdaya, Ia sudah tidak sadarkan diri. Aku hanya bisa berdoa kepada yang Maha Pemilik Hidup dan Mati, tolong selamatkan suamiku, ijinkan aku untuk merawat dan berbakti kepadanya sekali ini saja ya Allah. Berkali kali aku memegang kaki & tangan suami ku yang masih kurasa kehangatannya.
Dokter menyampaikan sesuatu yang membuat hatiku pilu, Ia menyampaikan bahwa suamiku secara medis sudah tidak bisa lagi untuk dilanjutkan tindakan, bahkan deyut jantung yang termonitor hanyalah bantuan dari alat. Sambil menunggu dokter melakukan tindakan aku memeluk kedua lututku begitu erat dibawah ranjang suamiku terbaring, kemudian menangkupkan kepalaku sedemikian dalam. Aku merasa sedih bukan kepalang, serasa ditikam belati tajam, serona kasar dihantam batu dan membuat hatiku lebam membiru, begitu jauh hingga ke ulu. Semua kesakitan, semua ujian, semua kesulitan yang pernah kuhadapi selama ini, tidaklah lebih menyakitkan, tidaklah lebih berat dibandingkan ujian yang sekarang ini.
Sejatinya dokter hanyalah manusia biasa,  sebesar apapun Ia terus berihtiar, pada akhirnya tak mampu mengubah keadaan, dan dokter menyampaikan bahwa suamiku telah meninggal dunia.

Berat sekali beban yang ada dihati & dipikiranku, bahkan sampai aku tidak napsu makan dan beratku harus turun 5kg hanya dalam hitungan 3 Minggu, kehilangan suamiku seperti aku kehilangan setengah diri aku, rasa rindu ini sungguh amat sangat berat, tidak pernah aku merindukan sosok orang yang begitu dalam, aku teringat terus akan suamiku, teringat masa-masa indah bersama, tidak ada orang yang sangat perhatian kepadaku dan Aluna melebihi suamiku. Setiap kali aku melihat fotonya, rasanya aku masih seperti mimpi kehilangan dia, aku bahkan tidak bisa tidur nyenyak setiap harinya dan hanya rasa sakit di dada dan air mata yang bisa aku rasakan.



Hari itu adalah awal mula titik balik hidupku. Aku kehilangan suami tercinta, kehilangan sosok yang mencintai aku apa adanya, sosok orang paling sabar yang pernah aku miliki. Hari itu di bulan Ramadhan, 1 minggu sebelum Idul Fitri, disaat semua orang sedang sibuk menyiapkan liburan bersama keluarga, aku harus menerima kenyataan suamiku tidak ada bersamaku, angan-angan liburan bersamapun harus kandas, bahkan keriangan & kemeriahan di hari raya Idul Fitripun padam seketika.  Disaat lebaran semua orang datang mengatakan kepadaku bahwa aku harus ikhlas dan kuat, bahkan aku tidak mengerti disaat seperti itu masih ada yang menanyakan gimana cerita suamiku meninggal?
Disaat bersilahturahim Idul Fitri, padahal di hari itu aku sekuat tenaga untuk bisa menjaga psikisku agar tidak emosional menghadapi kenyataan ini, tapi masih aja ada orang yang ingin tau disaat yang menurutku tidak tepat, bahkan mereka yang bertanya kepadaku itu bukan keluarga, bukan teman, hanya orang yang mungkin ketemu aku hanya di hari lebaran saja.
Pelajaran untuk kita semua, berempatilah dengan cara yang baik, terlebih jika kita merasa kita bukan orang dekat orang yang sedang berduka, posisikanlah diri kita dengan sewajarnya.

Kematian memang sesuatu yang pasti, semua orang akan mati, hanya kita tidak tau kapan dan bagaimana kita mati?!
Bisa saja kita mati karena sakit, mati karena kecelakaan, mati karena sedang tidur dan mati karena penyebab lainnya, karena itu hanyalah sebuah “Cara” Malaikat Izrail mencabut nyawa kita.
Allah SWT sudah menentukan kapan kita lahir ke dunia dan kapan kita harus kembali kepadanya.
Kematian suamiku menjadi pelajaran untuk kita semua, bahwa mati tidak mengenal usia, tidak mengenal siapa kita, tidak mengenal sehat jasmani atau tidak, tapi mati bisa kapan saja menjemput kita, bahkan kita tidak tau apakah 5 menit kedepan kita masih hidup? Sungguh menjadi pelajaran hidup yang sangat luar biasa untuk terus beriman dan bertaqwa kepada sang Maha Pencipta, Sang Maha pemilik langit & bumi ini, Sang Pemilik hidup & mati yaitu Allah SWT.

Suami, anak, ibu, bapak, kakak, adik, hanyalah sosok yang dititipkan Allah kepada kita, jadi kapanpun Allah mau ambil, ya kita harus siap dan itu faktanya, tapi ketika itu terjadi pada kita, tidak akan semudah menerimanya, hancur hati, hancur pikiran dan bahkan tidak ada kata-kata yang bisa aku tuliskan untuk menggambarkan perasaan aku ketika harus ditinggal mati suamiku.
Tapi aku belajar bahwa untuk menjadi hamba Allah yang disayang-NYA kita harus beriman dan yakin bahwa semua ketentuan Allah adalah yang terbaik, bahwa takdir Allah adalah mutlak atas kuasanya dan yakin bahwa Allah mencintai kita. Tidak perlu bertanya kenapa harus saya?kenapa tidak yang lain?karena setiap hamba Allah mempunyai ujiannya masing-masing, karena Allah tidak pernah salah memberikan ujian kepada hambanya.



Semua orang bilang aku terlihat kuat dan tegar. Akupun tidak tahu mengapa, tapi aku yakin karena Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambanya, mungkin aku terlihat kuat karena Allah yang menguatkanku dan hanya Allah yang tau sisi terpurukku, hanya Allah yang tau curhatanku disetiap sujud ku, hanya Allah yang tau berapa banyak air mata ini turun disetiap doaku, meskipun sungguh aslinya aku tidak sekuat dan setegar yang orang lihat, dalamnya lautan bisa diukur, tapi dalamnya hatiku? hanya aku dan Allah yang tahu.

Aku sangat tidak menyangka bahwa aku harus menjadi single parent diumurku yang ke 29th dan aku tidak menyangka hanya bisa bersama dengan suamiku selama 2th pernikahan, tidak ada yang menyangka suamiku harus pergi secepat ini, bahkan tanpa ada kata perpisahan yang terucap darinya.
Mungkin benar kata orang, bahwa kita akan tau seberapa penting seseorang di hidup kita, ketika kita sudah kehilangan. Suamiku orang yang sangat baik, Dia tidak pernah ingin menyusahkan orang lain, Dia sangat mencintai aku.
Suamiku memang guru terbaik untuk aku belajar sabar & ikhlas, bahkan sampai dengan hari ini dia mengajarkan aku sabar & ikhlas yang sesungguhnya. Semoga aku bisa lulus dengan cobaan ini, jd dia juga bangga sama aku, jadi ilmu-ilmu yang dia kasih ke aku bisa aku jalanin. Inshaa Allah jadi pahala buatnya

Dulu Setiap kali aku curhat/ngeluh tentang kehidupan, dia selalu bilang dan mengingatkan aku bahwa rejeki, jodoh & mati itu sudah diatur Allah, jadi tidak usah khawatir, karena takdir Allah itu memang ada. Dia yang selalu menguatkan aku, dia yang selalu ada disaat aku butuh, bahkan ketika ak butuh tapi dia tidak bisa pada saat itu, entah sedang bekerja atau tidak memungkin ada disebelahku, dia akan selalu berucap "maaf ya bunda, maafin ayah tidak bisa bantu bunda" dan selalu nanya kabar "bunda dmn?bunda naek apa ke kantor?bunda udah makan blm?bunda udah solat blm?" Tidak pernah lupa disetiap harinya.

Dia sangat amat sayang dengan buah hati kami satu-satunya, Aluna.  Dia bangga banget kalau bisa jaga Aluna dan bisa bikin Aluna tidur,  jika aku sudah dirumah duluan, dia pasti akan selalu minta foto Aluna atau minta video call, intinya dia selalu ingin lihat anaknya. Bahkan aku teringat ketika dia harus menjalankan operasi sinus, setelah operasi berakhir, dalam keadaan setengah sadar, yang dicarinya itu Aluna, dia mengigau seperti sedang bersama Aluna, dia menyanyikan lagu yang sering dinyanyikan bersama Aluna, Ya Allah..aku sangat merindukan sosoknya, tidak pernah aku merasakan rindu teramat dalam kepada seseorang, dan rindu ini sungguh berat ya Allah, Inshaa Allah aku ikhlas atas kepergiannya kepangkuan Mu, aku hanya rindu sosoknya yang sangat luar biasa di hidupku.

Dia tidak pernah dendam sama orang lain, tidak pernah ada masalah sama orang lain, bahkan selalu bisa maafin kesalahan aku, dari kesalahan yg kecil sampe yang besar, dia selalu maafin dengan tulus dan selalu tidak pernah berkurang rasa sayangnya ke aku. Kadang aku aja yang kurang bersyukur & susah diatur.
Bahkan sehari sebelum dia meninggal, dia masih sempat menyenangkan aku, masih ngajak nonton & makan malam berduaan sama aku, kita ngobrol tentang masa depan dan sungguh aku tidak menyangka itu jadi yang terakhir.
Dia emank orang baik, wajar Allah pengen dia cepet ada di sisi-NYA, krn Allah sayang banget dengannya. Aku yakin surga untuk kamu sayang, semoga kamu bisa jadi penolong aku, Aluna dan keluarga  kita untuk bisa masuk ke dalam surga Allah,  jadi kita semua bisa kumpul lagi bersama-sama.

Masih banyak mimpi yang ingin aku raih bersamanya, aku dan dia sedang ingin memperbaiki hubungan ini untuk menjadi lebih sakinah, mawadah, waromah. Aku dan dia sedang mempunyai visi misi yang sama, tapi apalah daya, Allah SWT belum mengijinkan untuk kita bersama lebih lama lagi.



Ujian akan selalu saja datang bertandang, menyapa hati kita yang kerap terlupa. Lupa bahwa dunia ini sendiri hanya sementara. Lupa, bahwa ada kuasa Allah di setiap inci perjalanan kita. Maka sambutlah setiap ujian dengan hati yang lapang, ikhlas atas apapun kesedihan yang datang. Karena Allah itu maha baik, menurunkan  ujian justru  karena teramat sayang pada kita. Dia ingin menguji kita untuk mendapatkan  derajat yang lebih tinggi, balasan kesabaran yang lebih indah . Sejauh apapun kita berpaling dari-Nya, sedalam apapun kita tenggelam dalam dosa & kejahatan kepada-Nya, Dia akan selalu dan selalu memanggil kita kembali. Dia akan selalu melimpahkan  kasih sayangnya kepada kita. Karena sungguh, Allah itu Maha baik. La Tahzan, Innallaha Ma'ana (Janganlah Engkau Bersedih, Sesungguhnya Allah Bersama Kita, QS:At Taubah : 40)

Jika hidup memberikan kita episode terburuknya, terimalah, percayalah takkan selamanya kita terluka, takkan selamanya kita berduka



Empat Puluh hari telah berlalu
Empat Puluh hari pula Engkau kembali ke pangkuanNya

Merindukan Engkau adalah suatu hal yang pasti, masa-masa bersama engkau adalah kenangan yang indah dan menjadi pengingat bahwa pernah hadir sosok hebat dan tulus di dalam hidupku.
Aku mencintai kamu, tapi Allah SWT lebih dan sangat mencintai kamu.
Terimakasih sudah menjadi suami & ayah yang sangat sabar, setia, penyayang dan pemaaf. Maafkan aku belum bisa menjadi istri yang baik untuk kamu, tapi semoga aku bisa jadi ibu yang baik untuk Aluna.

Kapanpun dan di manapun aku berada, engkau selalu ada di hati ku.
Selamat beristirahat dengan tenang suamiku, teriring rangkaian doa yang selalu aku panjatkan kepada Allah SWT, agar diampuni segala dosa, khilaf, kesalahan selama engkau hidup di dunia.
Semoga Allah SWT selalu menempatkan engkau disisi terbaikNya bersama orang-orang beriman & sholeh.
Semoga Allah SWT melapangkan kubur engkau, menjauhkan engkau dari azab kubur, siksa kubur & Api Neraka. Aamiin YRA

Sampai bertemu lagi suamiku,  perpisahan ini hanya sementara, dunia ini hanya tempat singgah, pada akhirnya aku dan semua orang yang engkau sayangi juga akan menyusul engkau dan semoga kita semua dipertemukan kembali di SurgaNYA.

Selasa, 02 Januari 2018

Traveling with Baby (Singapore)

Traveling sama baby itu pengalaman baru banget buat gw dan suami repot?udah pasti, capek?jangan ditanya, belom lagi bete-betean dan ribut-ribut kecil sama suami karena miskom.hahaha.. TAPI itu serunyaa..melatih kesabaran & kekompakan pastinya, semua dijalanin dengan Happy πŸ’“

Seneng aja ya, bener-bener punya quality time sama anak, setiap hari kerja ketemu anak cuma malem / weekend, nah..pas liburan ngurusin sendiri tiap waktu. Ribet rempongnya dibagi dua sama suami, tanpa ada yang bantuin. Punya kebanggaan tersendiri bisa ngurus anak berdua saat traveling. Aluna juga terbilang pinter bgt, gak rewel, paling kalo ngantuk/laper aja, itupun rewel biasa aja,  terus mau makan banyak. Aluna emank kaya bundanya deh, seneng banget kalo diajak jalan-jalan πŸ˜ƒ

Awalnya, gw sama suami pengen ke Singapore gak ngajak Aluna, pengen berdua aja tapi mendekati tanggal keberangkatan kok jadi gak tega ninggalin Aluna 4 Hari..akhirnya 2 Minggu sebelum berangkat Aluna baru buat Paspport dan beli tiket  πŸ‘ͺ





Flight dari Jakarta jam 09.30 maskapai Garuda, jadi kita di T3 Soetta, sampe di Singapore jam 12.30 karena perbedaan waktu 1 jam dengan Jakarta. Sampai di Bandara Changi lanjut ke skytrain menuju kedatangan T3 dan disana udah ditunggu sama Tante Betty, temen nyokap yang udah 40 tahun tinggal disana dan udah jadi Warga Negara Singapore, gw ketemu tante Betty karena ada titipan Buku dari nyokap untuk tante Betty. 
Karena emank udah siang, perut udah laper banget, tante Betty ngajak makan di Bandara, fyi makan di foodcourt T3 Changi lantai B1, itu murah dan enak banget.. πŸ’•πŸ’•πŸ’•
di foodcourt itu bener-bener dibedain makanan Halal / Non Halal, paling gampang kalo di Singapore cari tempat makan, cari aja yang ada Logo Halal, udah pasti halal. 
Piring di foodcourt itu juga dibedain, warna Hijau untuk Halal, warna putih untuk Non Halal, rak piring juga dibedai..TOP lah. πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘
Gw makan Nasi Hainan Ayam itu harganya cuma $4-7, minum gak sampe $1, so worth it banget, info dari tante Betty food court ini sering dikunjungi orang local yang bahkan bukan dengan tujuan untuk terbang..πŸ‘


Karena saat itu gw bawa 1 koper besar, 1 stroller dan 1 tas gemblok yang besar,  akhirnya memutuskan ke hotel naek Grab Car aja. Dari Bandara ke Hotel Bencoolen tempat kita nginep sekitar $20. 
Oia..tantangan bawa baby saat traveling itu yang penting sabar dan gak "ngoyo" dan harus bisa ikutin mood baby dan semua perlengkapan baby terpenuhi, gw tipe orang yang detail banget, karena prinsip gw kalo traveling  harus lengkap, jadi gak perlu ribet-ribet dan cari-cari sesuatu untuk melengkapi kebutuhan saat udah tiba, karena belum tentu ada kan, apalagi kalo ke LN.

TIPS traveling dengan Baby :

1. Pesawat
Saat beli tiket pesawat pastikan jangan terlalu pagi atau terlalu Sore, paling bagus sih pas jam tidurnya baby, karena sebelumnya waktu Aluna umur 4 bulan sudah pernah berpergian dengan pesawat, jadi gw stay cool aja sih, gak terlalu khawatir dan gw kalo traveling paling suka flight di range waktu 10.00 - 13.00 jadi sampe ketempat tujuan gak kesorean dan gak terlalu jauh dari waktu check in hotel.
Oia sebelum flight pastiin kondisi baby lagi fit, jangan pas lagi Flu, karena bikin memperparah rasa sakit di kuping baby saat mulai adanya perbedaan tekanan udara saat landing / take off, tapi kalo emank pas mau pergi lagi flu, dari yang pernah gw baca, kalo baby masih direct breastfeeding yang susuin aja terus, karena dengan menelan bisa meringankan.

2. Hotel
Kenapa gw pilih Hotel Bencoolen, prinsipnya gw tidak mau hotel yang jauh dari MRT, karena gw akan menggunakan MRT sebagai moda transport utama saat di SG. Menentukan hotel juga gak mudah, baca review A-Z dan pastinya yang baby friendly dan menurut gw Hotel Bencoolen tepat banget, dari sisi harga juga gak mahal-mahal amat, kamar deluxe cukup luas, karena kalo di SG kamar hotel rata-rata kecil bener deh, meskipun disini fasilitas ya standart, bukan yang mewah,  tapi cukuplah untuk family with baby. Jarak ke stasiun MRT tinggal nyebrang, keluar stasiun MRT udah keliatan itu Hotel dan halte bus juga tinggal nyebrang, deket hotel ada starbucks dan sevel dan disana ada Pak Cik yang baik hati dan fasih bahasa Indonesia, kayanya sih Pak Cik orang Indonesia,hihih..oia sarapanya disana juga halal.

3. Stroller dan Baby carrier. 
Stroller aluna sebenernya cabin size, tetep aja sih gak boleh masuk, hanya sampai di pintu masuk pesawat, tapi tenang aja setelah sampai di SG, keluar pintu pesawat udah langsung ada itu stroller πŸ˜— tapi pas balik ke Indo, kirain keluar pintu pesawat udah ada itu stroller, tapi ternyata stroller masuk bagasi khusus dan lumayan jalannya jauh untuk ambil, kenapa gak kaya pas di SG sih, mamak repot jadinya πŸ˜• karena itu perlunya baby carrier.
Di SG memang friendly banget sama stroller, karena disetiap jalannya dibuat jalan untuk disablitas, jadi stoller juga bisa lewat, semua jalan besar aman untuk stroller, jadi enak aja jalan-jalan sambil dorong-dorong Aluna. 
Tapi meskipun stroller aman disana dan gw tetep bawa baby carrier, karena terkadang mood bayi itu berbah-ubah, ya samalah dengan kita.hihihi..dan ada hal-hal yang gak bisa pake stroller, kita punya cadangan untuk gendong baby, jadi perlu banget baby carrier, gak sia-sia beli baby carrier I-angel, keliling SG pinggang tetep On, harga emank gak bohong.. hahhaha.. gw sih gak niat gendong Aluna pake kain, bisa encok pinggang  πŸ˜‚ Jadi pastiin aja bawa perlengkapan gendong menggendong yang paling nyaman ya pemirsa, karena di SG itu wisata jalan kaki 😊

link review gendongan baby :
review gendongan baby 


4. Makanan baby
Karena Aluna masih 8 bulan dan belum bisa makan makanan Ayah Bundanya, jadi gw sudah siapkan makanan instans dari Jakarta, bahkan gw bawa lengkap tempat makan Aluna juga, saran gw sih gak usah bawa piring / mangkok, jadi bawa aja tempat makan yang kecil yang ada tutup klep kaya (tupperware,dll), karena kalo udah selesai makan kita tinggal tutup, gak perlu bersihin, nanti saat sampai hotel, baru deh di cuci bersih, oia jangan lupa rantang baby yang diisi makanan (supaya gak perlu bawa kerdus makanannya) dan gelas minum plus air mineral khusus baby, air minum biasakan jangan dicampur sama ayah bundanya.  Jangan lupa bawa spons dan sabun khusus bersihin perlengkapan baby di hotel (Dot, tempat makan, sendok, dll)





Kalo lagi traveling gak apa-apa kok baby dikasih makan instans, toh makanan instant yang biasa beli di supermarket memang makanan baby yang aman dan banyak nutrisi, dari pada harus repot masak dan bawa perlengkapan yang bejibun, malah bikin traveling gak happy dan yang penting pastiin Baby harus makan & banyak minum, supaya baby juga fit. Oia jangan lupa selalu jaga kebersihan saat makan, pastiin ya tangan harus bersih, kalo gak ketemu sabun & air, jangan lupa gunakan hand sanitizer πŸ‘


5. Perlengkapan Mandi 
Bawa aja sabun yang head to toe, jadi gak repot 1 sabun bisa buat semuanya dan kalo gw sih bawa tempat duduk mandi Aluna yang portable, jadi saat mandi gw gak repot, tinggal dudukin aja, karena kasian amat kalo harus mandi di wastafel, secara kayanya wastafel juga udah gak muat sama Aluna. πŸ˜„

6. Obat-obatan
sebenernya kalo obat-obatan gw cuma bawa paracetamol, karena kadang baby kalo terlalu banyak stimulus atau mungkin terlalu happy suka demam tiba-tiba, jadi wajib banget hukumnya bawa paracetamol khusus baby, untuk obat yang lain gak ada sih gw, tapi gw bawa essential oil Young Living, cara pakainya bisa googling yak, karena gak akan gw bahas panjang lebar disini, saat itu gw bawa Lavender (untuk baby supaya gak cranky pas tidur dan kalo badannya gatel),  Peppermint (kali aja baby masuk angin) , Myrtle (untuk baby kalo udah mulai bersin mau pilek/batuk, langsung oles-oles) dan gw bawa R.C (kalo ini untuk ayah Bundanya kalo udah mulai mau pilek/batuk).



The last but not least saran gw kalo jalan-jalan sama baby, karena kita gak bisa ngoyo harus cepet-cepet pindah kesatu tempat ketempat lainnya, jadi kalo di rundown yang kita buat misalkan 4 hari, berarti tambahin 1 hari lagi, jadi baby gak kecapean dan kita juga relax & happy.


Itinerary ke SG bakal gw kulik di blog terpisah yaa..supaya gak kepanjangan πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ’‹πŸ’‹πŸ’‹





Dari sekian banyak foto di kamera, cuma ini rasanya ada foto bertiga  karena si suami sibuk fotoin istrinya yg narsis bersama anaknya.
#AlunaGoesToSingapore